Senin, 08 Oktober 2012

Analisis Artikel mengenai Penulisan Buku Teks Pelajaran (Arif, Citra, Fadilla)



Artikel-artikel yang kami analisis dapat diperoleh dari sumber-sumber di bawah ini:
Pertanyaan:
A.     Berapa artikel yang dibaca?
-          Apa perbedaan dan persamaan artikel tersebut?
-          Apa kesimpulan yang bisa Anda tarik dari masing-masing artikel?
B.     Berapa penulis yang Anda wawancarai?
-          Apakah masing-masing penulis menceritakan hal yang sama tentang buku teks pelajaran?
-          Kesimpulan prinsip-prinsip.
C.      Apakah kesimpulan yang Anda peroleh dari menelaah artikel dan melakukan wawancara adalah selaras?
-          Apa yang dapat disimpulkan dari wawancara dan artikel?

Jawaban:
A. Ada 5 artikel yang dibaca, perbedaan:
a)      Artikel Agus lebih menjelaskan sistematika penulisan dan syarat-syarat penulisannya.
b)     Artikel Sawali menjelaskan etika penulisan, standar buku teks pelajaran, aspek-aspek buku pelajaran.
c)      Artikel Rastra Permana menjelaskan hakikat buku teks pelajaran, bagian buku teks pelajaran, penyusunan buku teks.
d)     Kompas menjelaskan mengenai acuan buku teks pelajaran yang mengacu pada Permendiknas no. 2 dan 22 tentang standar isi.
e)      Masnur menjelaskan hubungan buku teks pelajaran dengan kurikulum, tujuan pembelajaran, undang-undang pentingnya buku teks pelajaran.
Kesimpulan yang diperoleh adalah: buku teks pelajaran harus mengacu pada UU, kurikulum, dan standar nasional pendidikan.
Prinsip penulisan à a. Relevansi; b. Konsistensi; c. Kecukupan.
Buku dibagi menjadi tiga bagian à 1. Pendahuluan; 2. Isi; 3. Penunjang.
Aspek dari buku teks à a. Isi; b. Penyajian; c. Bahasa; d. Grafika.

B. Ada satu penulis, karena hanya ada satu jadi disimpulkan saja bahwa penulis membuat buku teks pelajaran (penunjang) yang berjudul Rangkuman Bahasa Inggris untuk SMA, yang telah memenuhi etika penulisan dan hak ciptanya dilindungi oleh undang-undang. Pengumpulan data diperoleh dari buku materi-materi pelajaran bahasa Inggris. KOnsep buku yang disajikan juga tidak kaku dan senantiasa fleksibel menggunakan bahasa yang dimengerti oleh siswa SMA.
C. Kurang selaras. Kesimpulan yang diperoleh dari artikel adalah bahwa dalam menulis dan menyusun buku teks pelajaran harus mengacu pada UU/Permendiknas agar sesuai. Sedangkan narasumber –penulis buku yang kami wawancarai– tidak melihat UU/Permendiknas selama yang ia tulis tidak keluar dari kaidah penulisan dan tidak bersifat provokatif.
Jadi, tata cara penulisan buku teks pelajaran:
1.       Tentukan konsep buku.
2.      Tentukan tujuan penulisan.
3.       Mengacu pada Permendiknas/UU.
4.      Pengumpulan data yang berdasarkan pada prinsip-prinsip penulisan (relevansi, konsistensi, dan kecukupan).
5.      Menyusun draft buku dengan mengacu pada aspek-aspek buku teks pelajaran (aspek isi, penyajian, bahasa, grafik).
6.      Mengajukan draft buku ke penerbit.
7.       Feedback dari penerbit (berupa revisi-revisi).
8.      Penyetujuan draft akhir oleh penerbit.
9.      Melakukan kontrak dengan penerbit.
10.   Penerbitan buku.
Prinsip-prinsip penulisan:
a.      Relevasi à keterkaitan, materi yang dituils hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai.
b.      Konsistensi à keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai ada empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi mepat macam.
c.       Kecukupan à materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi yang akan dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar